1. Sejak di kandungan, aku biasakan komunikasi dengan janin. Baik emosiku maupun doa dan harapan. Mau sholat, aku ajak dia (dengan membelai dan membisikan ajakan sholat), demikian pula ibadah dan aktivitas lainnya. Setelah bersalin, dia seolah-olah mengerti aktivitas ibunya dan tidak pernah menyusahkan, alhamdulillah akupun sangat menikmati masa-masa emas mereka.
2. Ibu mengajarkanku mencuci beras sambil bersholawat. Ini kujalani sejak kecil sampai sekarang. Sambil mendoakan semoga Allah melembutkan hati keluarga kami.
3. Sejak dini melibatkan aktivitas harian kita. Baik merapikan kamar, merapikan baju, menyapu, mengepel, memasak, mencuci piring, dll. Mereka boleh jadi menambah ruwet keadaan, namun itulah proses yang penting untuk mereka belajar. Alhamdulillah, sekarang mereka bisa bertahap proses mandiri dan hasilnya masih berproses menuju lebih baik. Kami belajar bergotongroyong mengerjakan pekerjaan rumah tanpa pembantu rumahtangga. Sesekali memberi reward sebagai bentuk apresiasi atas perkembangan kemandirian mereka.
4. Membiasakan anak mengucapkan kata maaf, minta tolong dan terima kasih. Serta melatih emosional mereka dalam menghadapi masalah. Pada awalnya sulit, tadi sedikit-sedikit mereka mulai bisa mengolah emosi. Tentu saja kita harus berhati-hati karena anak adalah cermin dari orang tua nya. Jadi jangan seringmenyalahkan anak, lebih baik kita introspeksi diri kita sendiri, boleh jadi mereka mencontoh kata-kata dan perilaku kita.
5. Membuat jadwal kegiatan masing-masing. Setiap orang boleh jadi punya kesibukan masing-masing. Oleh karena nya kami beri keleluasaan bagi mereka untuk kesibukan masing-masing. Kami hanya meminta mereka meluangkan waktu bersama untuk sholat Subuh, sholat Magrib-Isya, makan malam-pagi. Selebihkan aktivitas masing-masing. Jadwal kegiatan mereka salah satunya mencantumkan pembagian tugas membantu pekerjaan rumah.
6. Melatih mereka dengan tanggung jawab. Tanggung jawab atas kamar mereka berikut perangkat yang ada di dalamnya, merapihkan kamar beserta mainannya.
7. Membiasakan menghabiskan makanan yang ada di piring yang telah diambil. Percaya atau tidak, ini sangat efektif untuk menekan kebiasaan mereka untuk jajan sembarangan.
8. Ketika mereka tidur, tidak lupa untuk membacakan Alfatihah dan mendoakan mereka senantiasa dilembutkan hatinya, menjadi anak-anak yang Sholeh, dan memohonkan petunjuk di setiap langkahnya. Sembari meniupkan diubun-ubunnya.
9. Dalam setiap doa usai sholat, selalu berusaha mendoakan mereka, aku sebut nama-nama mereka bahwa aku ridho terhadap mereka.
10. Memilihkan sekolah yang terbaik untuk mereka. Sekolah akan menjadi waktu terpanjang bagi mereka selain di rumah. Pilihlah sesuai dengan agama kita.
11. Mengajarkan/melatih anak untuk bisa membela diri dari gangguan orang lain, termasuk teman yang meminjam barang-barang milik pribadi. Saya tidak akan melatih mereka untuk berbagi, namun saya akan meminta izin padanya bolehkah mainannya dipinjam? Itu akan melatih mereka berekspresi dan mengungkapkan pendapat.
Saya juga masih belajar menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak kami. Semoga kita diberikan kekuatan dan kelembutan hati untuk membimbing putra putri kita menjadi penyejuk hati kedua orangtuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon saran dan komentar anda :