Kebiasaan menabung masyarakat kita sepertinya sudah pudar. Tabanas dan Taska sudah jauh dari kebiasan hidup kita.
Perbankan banyak memanjakan kalangan ekonomi menengah ke atas dengan saldo setoran awal dan setoran selanjutnya yang lumayan tinggi. Perbankan juga memanjakan nasabah untuk hidup konsumtif dengan fasilitas kartu kredit, kartu debit dan sebagainya. Sangat minim segala perbankan yang mau melayani masyarakat menengah ke bawah, yang membutuhkan jasa perbankan untuk menyimpan penyisihan sebagian uang saku/ uang belanja/ sisa gaji yang jumlahnya tidak seberapa.
Baru-baru ini dalam pertengahan Februari 2010 pemerintah mengadakan penggalangan dana untuk cadangan devisa berupa program "TABUNGANKU". Pada program ini lebih menyentuh pada ekonomi menengah ke bawah yang pada umumnya menyisihkan uangnya di tabungan tradisional seperti: celengan anak. Mereka sebagian berpikir bahwa menabung di bank dan segala aktivitas perbankan hanya untuk orang-orang kaya atau golongan menengah ke atas.
Kebijakan pemerintah dalam program Tabunganku tentu saya mempunyai dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya membiasakan hidup hemat dan menabung untuk merencanakan masa depan. Dalam program Tabunganku setoran awal sangat terjangkau cukup 10 ribu, dengan fasilitas standar yaitu bebas biaya bulanan dan ada bunga ( atau bagi hasil ).
Bagi pihak bank program pemerintah ini mungkin memberatkan. Bayangkan saja bank adalah salah satu lembaga keuangan yang berorientasi mencari keuntungan (profit). Salah satu sumber profit dari biaya administrasi (yang jumlahnya sangat memberatkan sebagian masyarakat menengah ke bawah).
Apakah program ini akan sukses? Kita lihat saja nanti.