Menyiapkan Biaya Pendidikan Sejak Dini

Kebayang nggak sih biaya pendidikan di perguruan tinggi dengan kualitas bagus pada 18 tahun mendatang mencapai Rp1 miliar? Kalau dibayangkan besarnya angka biaya itu, rasanya hanya segelintir orang saja yang mampu membiayai pendidikan anaknya sampai ke perguruan tinggi.

Besarnya angka prediksi itu merupakan hasil hitungan-hitungan dengan kenaikan inflasi dan angka konsumsi yang dilakukan oleh ahli perencanaan keuangan, Ligwina Hananto.

Untuk itu, kata Chief Executive Quantum Magna Financial ini, orangtua harus bisa merencanakan keuangan untuk anaknya sejak dini dan memilih investasi yang terus tumbuh.

Kalau hanya memiliki dana sedikit, menurut dia, perlu diperhitungkan bagaimana supaya uang itu berkembang dan jangan memilih investasi yang pertumbuhannya sedikit. Saat ini di pasaran tersedia pilihan investasi untuk jangka panjang antara lain berupa asuransi pendidikan yang dapat dibayar per bulan, emas batangan, properti, deposito, mata uang asing, atau reksa dana.

Dia menyarankan untuk melakukan investasi melalui produk reksa dana, meski ada risikonya. Tapi kalau harganya turun, Anda jangan panik, karena tujuan melakukan investasi itu untuk jangka panjang. "Dengan cara banyak belajar tentang reksa dana, maka Anda akan bisa mengikutinya, namun orang belum banyak yang mengerti," kata Ligwina.

Seperti pengalaman Presdir Lembaga Pendidikan Duta Bangsa, Mien R.Uno, 66. "Saya sudah menabung untuk biaya pendidikan sejak anak masih kecil," kata ibu dua anak itu.

Waktu anaknya masih kecil, Mien mendampingi suaminya bekerja di Rumbai, Pekanbaru. "Waktu itu saya menabung setiap bulan dengan membeli emas bentuk gelang yang polos yang tidak ada ukiran," kata Mien.

Selain dalam bentuk uang, investasi wanita pengusaha itu juga dalam bentuk pembinaan. Umur balita merupakan periode tumbuh kembang anak yang paling cepat. Waktu itu, dia selalu mendampingi anaknya agar tumbuh kembang dengan baik dan mandiri.

Dari hasil pola pendidikan yang dilakukan sejak kecil itu, kedua anaknya kuliah di luar negeri dengan prestasi yang sangat memuaskan, bahkan mendapat beasiswa. Anak keduanya, Sandiaga Uno, kini menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).

Siapkan tabungan

Begitu pula dengan artis Maudy Koesnaedi yang baru mendapatkan anak setelah lima tahun menikah. Maudy yang menikah dengan orang asing menerapkan pola yang sudah terjadwal dan disiplin sejak dini kepada anaknya.

Pola yang terjadwal itu sudah diterapkan Maudy pada Edy Maliq Meijer, anaknya, sejak bayi, sehingga ritme kegiatannya sudah teratur. Begitu pula dengan program biaya pendidikan. "Kami sudah punya buku tabungan untuk Eddy," kata Maudy pada acara Johnson's Baby Peduli Pendidikan di Grand Hyatt Hotel belum lama ini.

Meski kondisi keuangan mereka berkecukupan, Maudy sudah menyiapkan tabungan untuk biaya anggaran pendidikan anaknya. Tentu orangtua menginginkan anaknya mendapatkan pendidikan yang lebih berkualitas dan bermutu.

Mengingat semakin meningkatnya biaya pendidikan, maka orangtua diharapkan mempersiapkan anggaran dengan menyisihkan dana untuk biaya pendidikan sejak anaknya masih kecil.

Psikolog Ratih Ibrahim menekankan agar sedini mungkin orangtua merencanakan anggaran pendidikan, karena biaya pendidikan semakin lama semakin meningkat. "Kalau sudah ada perencanaan investasi dana pendidikan, maka orang tua lebih tenang bekerja dan keluarga pun tenang serta kondisi anak-anak juga baik," tuturnya. (reni.efita@bisnis.co.id)


Sumber :Bisnis Indonesia 2007