Budaya Menabung dan Hidupku

Menabung adalah hal wajib dalam hidupku. Dengan segala keterbatasan, menabung tetap menjadi prioritas, menyisihkan kebutuhan sehari-hari. Karena sudah membiasakan sejak kecil, sehingga menabung malah menjadi kebutuhan. Berikut pengalaman menabung dari kecil hingga sekarang.
Ketika single:
a. Sambil sekolah/ kuliah
1. Ketika SD
, orang tua ku menitipkan es lilin untuk kujual di sekolah atau ketika ada pertandingan bola. Aku menerima uang dari hasil menjualkan dan ku simpan dalam celengan. Tabungan ini kupecahkan bila telah penuh.
2. Ketika SMP
, orang tua mewajibkan kami (anak-anaknya) membantu mereka berjulan sembako di pasar sepulang sekolah. Dan ortu biasanya memberi sedikit tambahan untuk tabungan.
3. Ketika SMA
, orang tua memodaliku warung sembako beserta isinya, yang harus kukelola, dan modal tersebut dicicil pengembaliannya rutin setiap bulan sesuai omset penjualan. Aku jualan pulang sekolah sehingga tidak menggangu pelajaran.
4. Ketika kuliah
, aku menawarkan diri sebagai tenaga mengetik pada rental komputer, uang jasanya saya simpan dalam bentuk tabungan.
5. Tidak ingin mensia-siakan ilmu
yang saya terima dari bangku sekolah, kepada anak-anak di sekitar kost yang main saya beri permainan sesuai pelajaran mereka di sekolah seperti matematika/ berhitung, menulis, mewarnai dan lain sebagainya. Semakin lama, ada tetangga yang mempercayakan anaknya untuk les pada saya terutama pelajaran matematika/ berhitung. Mereka memberi saya jasa, uangnya saya tabung di bank.
6. Semakin tertantang mengamalkan sedikit ilmu
saya memberanikan diri melamar di tempat les ternama, walaupun ditolak oleh mereka, dengan alasan kriteria pendidikan belum memenuhi, hehe... (saat itu saya masih SMA dan berlanjut di kuliahan). Tapi dari sini saya mendapat kenalan teman-teman yang dari sanalah pengalaman berharga dan tantangan saya dimulai. Pernah sebagai tenaga cadangan les privat mereka atau membantu saat diperlukan. Lumayan bisa nambah tabungan.
7. Lulus kuliah aku
memberanikan diri membuat brosur sederhana tentang menawarkan jasa privat bagi siswa SD serta SMP. Dari 250 brosur dapat 1 siswa. Alhamdulillah. Uang jasa nya saya tabung di bank.
b. Setelah kerja tetap
Waktu luang tidak seleluasa sebelum terikat kerja tetap, sehingga saya rencanakan menabung dari gaji, tunjangan, uang lembur, serta uang bensin. Namun karena ingin membahagiakan orang tua, gaji saya hadiahkan pada mimih (ibu) sedangkan tunjangan saya hadiahkan pada mamoh (ayah). Demikian rutin setiap bulan. Untuk operasional sehari-hari saya mengandalkan uang lembur dan uang bensin. Sisa lebihnya saya sisihkan untuk menabung. Kebetulan saya jarang sekali tergiur dengan kesenangan-kesenangan seperti teman-teman saya pada umumnya seperti perawatan salon, belanja fashion dan lain sebagainya.
Menikah :
Setelah menikah, saya baru menyadari kebutuhan yang semakin beruntun, sehingga saya mulai memikirkan kebutuhan rumah tangga saya dari nol, mulai mengontrak rumah dan membeli kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. Namun disela itu menabung adalah langkah wajib bagi saya, sesuai kemampuan walaupun kecil nominalnya. Saya memilih menabung di BRI Simpedes karena dekat rumah, selain itu bebas potongan, dan ada undian hadiahnya (walaupun belum pernah menang, semoga di lain waktu ada kesempatan. Amin)
Ketika Punya Anak :
Rejeki tidak diduga, mamoh ternyata memberiku sebuah rumah, katanya rumah itu adalah milikku, dari uang yang mereka terima sewaktu aku belum menikah (gaji dan tunjangan yang rutin kuberikan pada mamoh dan mimih). Aku terharu tak kuasa meluapkan air mata bahagia. Alhamdulillah, Yaa Allah lapangkanlah rizki hamba, sehingga hamba tetap bisa membahagiakan mereka. Amin. Selanjutnya memikirkan kebutuhan dan masa depan anak-anak. Sejak kecil aku tanamkan mereka menabung sebagian dari uang saku yang mereka terima. Aku memotivasi mereka dengan mimpi yang ingin mereka raih dengan tabungan itu sehingga mereka sangat antusias menabung.
Disiplin Pengeluaran
Disiplinlah dengan pengeluaran anda. Buatlah daftar kebutuhan bulanan anda, dan sesuaikan dengan jumlah penghasilan anda. Belilah barang yang benar-benar dibutuhkan, catat semua pengeluaran riil anda untuk mengukur realisasi belanja terhadap bugdetnya. Jangan mudah tergoda dengan promo-promo yang belum tentu anda butuhkan, yang malah lebih mengarah menguras uang anda. Bila anda membiasakan teratur mencatat seluruh belanja dan pengeluaran anda, anda akan lebih menghargai uang anda. Sisihkan sebagian penghasilan anda untuk bisnis/ modal sampingan Bisnis adalah salah satu aset masa depan yang cukup menjamin. Sisihkan sebagian penghasilan kalian untuk berbisnis. Dengan menyisihkan uang anda untuk berbisnis, tentu uang tersebut akan bertambah sesuai dengan keberhasilan bisnis yang kita lakukan. Pastikan bisnis yang Anda jalankan adalah bisnis yang dapat memberikan keuntungan yang stabil. Maka dari itu, sebelum memulai bisnis, carilah informasi mengenai bisnis sebagai panduan awal. Anda bisa mengakses tips melakukan bisnis, dan hal-hal mengenai bisnis lainnya di cermati.com.
Tetap konsisten dalam menabung
Ingat, menabung harus konsisten. Biasakan menabung langsung menyisihkan dari penghasilan anda di awal waktu. Misalnya bila gajian di awal bulan maka ketika menerima gaji, anda langsung mengalokasikan jumlah besarnya uang yang akan ditabung dengan porsi tetap dan konsisten. Contoh gaji anda di awal bulan adalah 2 juta rupiah, anda tetapkan porsi menabung misalnya sebesar 10 %, kenutuhan rutin 80 % dan cadangan/ tak terduga 10 %.
Sumber : pengalaman pribadi sejak kecil sampai dengan sekarang
Catatan khusus : "Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Share Tips Menabungmu bersama Blog Emak Gaoel dan Cermati" Semoga tips menabungku ini bisa membantu. Buat kalian yang ingin ikuatn loma ini juga, bisa klik disini ya :) https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIukDj-sQkGCFcIzayAShJk7v-9EUYIEOOddSRar6cV5n-5z-2DWg_Jajzqs9DanxszTKl4m8vX-E3Jpqdp11sb6tZ9owKq3wS6hRmBv7pskFCpHhcuvBPs97YzGbEn_2lNAg5Jxzg2MU/s1600/banner+lomba.jpg

Tidak ada komentar: