Keunggulan dan kelemahan penggunaan kartu kredit

Sejak masuk dunia kerja, dan merutinkan diri menabung yang langsung disisihkan ketika tanggal gajian, tawaran kartu kredit datang silih berganti. Malas juga ngladeni mereka. Aduh maaf, mas mba aku tuh bukan tipe orang yang suka gali lubang tutup lubang, jadi please cari orang lain aja ya, jawabku berusaha santun.
Namun ada satu marketing kartu kredit yang keukeuh. Obrolan cuma sebentar, dia nawarin kartu kredit, aku tolak, dia nawarin rekening syariah. Nah ini aku terima. Kebetulan aku memang niat mo bikin rekening syariah, belum sempat aja. Ok deal. Dia bantu aku bikin rekening mudhorobah.
Berikutnya setelah rekening jadi, si mba datang lagi. Ada apa lagi ya? Dia memberi kartu nama dan minta alamat kantor dan nomor telpon.
Alamat kantor, ok aku kasih. Tapi nomor hp, oh no. Maaf saya kasih telpon kantor aja ya.
Dua Minggu berikutnya tiba-tiba saya dapat surat, kartu kredit anda telah disetujui. Apa-apaan ini, apply aja kagak. Akhirnya mau ga mau saya call si mba via kartu nama yang pernah dia kasih. Sekali-kali dikasih pelajaran nih, seenaknya aja bikinin kartu kredit tanpa persetujuan.
Namun jawabnya melegakan. Kartu itu bisa dipakai kapan saja. Tidak akan ada biaya tahunan seumur hidup. Kartu hanya akan aktif bila diaktifkan oleh nama yang tertera di kartu. Ok. Aku langsung searching, menguji kemampuan marketing si mba, memastikan bahwa keterangan yang dia sampaikan bukan hoax. 
Dua tahun itu kartu masih utuh diamplopnya. Aman-aman saja. Sampai suatu hari saya butuh verifikasi Paypal, dan membutuhkan solusi, barulah ingat punya kartu sakti ini. Problem solved. Ternyata kartu ini berguna juga. Alhamdulillah. Ga mubazir.
Eh, selama 10 tahun ini malah kartu ini malah ga pernah lepas dari aktivitas finansial ku, banyak ku pake untuk keseharian. 10 tahun bukan waktu yang sebentar ya. Sampai saat ini udah zona nyaman dan enggan pindah kelain hati. 
Namun ibarat sebuah koin yang mempunyai 2 sisi, ada keuntungan dan kerugian kartu kredit yang harus kita pahami sebelum kita memutuskan untuk apply kartu kredit atau menerima tawaran kartu kredit. Sekedar berbagi informasi, semoga bermanfaat.
Keuntungan Kartu Kredit
  • Dibutuhkan untuk verifikasi akun Paypal. Akun Paypal ini aku butuhkan untuk sesekali sebagai alat pembayaran internasional yang paling mudah, murah, cepat, dan aman.
  • Kartu kredit sangat membantu dalam keadaan mendesak. Contohnya, ada beberapa barang yang harus kita beli, tapi kebetulan kita belum gajian. Kita bisa dengan mudah membeli barang-barang yang kita butuhkan tadi dengan kartu kredit. Kemudian, setelah kita gajian, baru lah kita membayarnya.
  • Bank-bank penerbit kartu kredit biasanya bekerjasama dengan pihak-pihak lain membuat semacam promosi yang bisa berupa diskon ataupun cash back bagi para pemegang kartu kredit. Contohnya, diskon yang diberikan oleh merchant CIMB Niaga kepada para pemegang kartu kredit dari Bank CIMB Niaga seperti di AirAsia, Hypermarket, online shop. Klo kita aktifkan notifikasi Okto CIMB Niaga kita akan tahu merchant mana saja yang bekerja sama dengan kartu kredit CIMB Niaga. Saya sering pake untuk belanja di Lazada atau Shopee, Dana. Nah klo Tokopedia atau Bukalapak ga aku pake karena pembayaran dengan kartu kredit kena biaya administrasi. Padahal sudah saya sampaikan ke manajemen Toped dan BL bahwa peraturan BI yang menyebutkan tidak boleh ada biaya tambahan atas transaksi yang dibebankan kepada konsumen. Tapi alasan mereka untuk peningkatan pelayanan pelanggan. Ok, note ga mau belanja kesini pake kartu kredit.
  • Sebagian besar kartu kredit menyediakan fasilitas cicilan, yang jika dipergunakan dengan tepat, bisa membantu kita untuk membeli barang-barang yang harganya relatif mahal, dan membuatnya terasa lebih ringan karena dibayar secara bertahap. Banyak kartu kredit yang menawarkan fasilitas cicilan tanpa bunga, walaupun memang, untuk menggunakan fasilitas cicilan ini biasanya ada biaya tambahan yang harus kita bayar. Ini hanya alternatif terakhir aja, kalo dirasa penting banget. So jangan konsumtif ya.
  • Klo bisa mengelola dengan baik, bisa menjaga cash flow finansial lancar tiap bulan, kartu kredit ini malah bisa membantu untuk urusan bisnis. Note ya kartu kredit sebagai alat pembayaran bukan sebagai modal. Aku malah pake ini untuk alat pembayaran untuk usaha kecil-kecilan. Alhasil limitku nambah terus. Malah sering ditawari Kredit Tanpa Agunan (KTA). Hadeuh ini bank bikin ngiler aja. Stop. Self control itu penting. Akhirnya aku tegas klo sekali lagi nawarin KTA, aku tutup kartu kredit ini, ancamku. 
Kerugian Kartu Kredit
  • Bunga kartu kredit cukup tinggi, rata-rata sebesar 2,25- 3% per bulan.
  • Biasanya ada iuran yang harus kita bayarkan setiap tahunnya. Walaupun memang, ada beberapa bank yang menggratiskan iuran tahunan ini, Nah di CIMB Niaga yang Master Card Gratis iurannya seumur hidup. Makanya aku ga jadi ngamuk, hehehe... Besarnya iuran tahunan tergantung dari tipe kartu kreditnya. Ada yang iuran tahunannya hanya sekitar Rp. 125.00 saja, dan ada yang iuran tahunannya sampai Rp. 750.000. Sesuaikan saja dengan kemampuan anda bila memang anda minat. Harus jeli disini, jangan sampai kita tergoda dengan penawaran kartu kredit, namun kurang paham perjanjian yang mengikat didalamnya.
  • Kartu kredit “menggoda” kita untuk menjadi konsumtif. Kita bisa membeli barang-barang yang kita inginkan, walaupun kita sedang tidak mempunyai uang. Padahal, menggunakan kartu kredit untuk berbelanja sama saja kita berhutang kepada bank, dan nantinya harus kita bayar, ditambah dengan bunganya. Nah ini dia self control itu perlu ya... Kendalikan nafsu shopping mu, jangan gelap mata, mentang-mentang punya kartu sakti
  • Seringkali ada biaya-biaya tambahan yang harus kita bayar. Ada biaya overlimit, biaya keterlambatan pembayaran, dan yang lainnya. So baca dengan teliti, jangan sungkan untuk browsing keunggulan dan kelemahannya.
  • Siap-siap menjadi target para telemarketer. Sejak mempunyai kartu kredit, aku jadi sering sekali ditelepon oleh telemarketer, biasanya dari perusahaan asuransi, atau dari bank lain yang menawarkan kartu kredit. Jadi kelihatannya, data para pemilik kartu kredit di-share atau mungkin diperjualbelikan. Entahlah. Khususnya bagi yang punya riwayat perbankan yang bagus

Tidak ada komentar: